Skip to content Skip to footer

Honest Review: The Sturdy Blue S155XX

“Jeans dengan pengaruh Amerika yang cukup kental ini membawa nuansa vintage dengan sedikit sentuhan modern.”

Sudah setahun The Sturdy Blue hadir di panggung denim Indonesia. Sebagai pemain yang bisa dibilang baru, apakah The Sturdy Blue mampu bersaing lewat produk-produknya? Mari kita bahas.

Yang akan saya review kali ini merupakan artikel dengan kode S155XX, jeans yang terinspirasi dari Levi’s 501 1955. Berikut adalah spesifikasi jeans ini.

  • 15oz plain selvedge denim
  • Mixed American cotton
  • Right hand twill
  • Straight cut
  • Loomstate / Unsanforized
  • Copper rivet
  • Vegetable-tanned leather patch
  • Medium to high rise
  • Hidden rivet
  • Leather red tab
  • lightweight denim pocket bag
  • Two tone stitching

Overview

S155XX hadir dengan cutting straight. Straight yang saya rasakan tidak begitu lebar seperti jeans tahun 1940an ke bawah. Sebagai orang yang memiliki pinggul dan paha besar, jeans ini cukup memberikan rasa nyaman. Memang sih top block terasa agak pas, tapi bagian lainnya cukup lega.

Kesan pertama saat melihat jeans ini adalah “jeans ini tidak seperti jeans dengan harga kurang dari 1 juta rupiah.” Yap, saya bisa cukup lantang mengatakan hal itu karena melihat jeans ini cukup proper di rentang rentang harga ini. Jahitannya rapi dan detailnya cukup merepresentasikan jeans tahun 1950an. Bagian detail akan dijelaskan di bawah.

The Sturdy Blue menyelipkan 2 buah flasher, 1 buah hang tag, dan 2 buah stiker dalam paket penjualan. Semua grafis dari tag ini sangat kental dengan nuansa barat. Terdapat tengkorak kepala banteng dan topi koboi dengan penggunaan istilah-istilah yang cukup nyeleneh. Pada hang tag, terdapat beberapa penjelasan mengenai spesifikasi jeans ini.

Flasher membuat identitas suatu jeans menjadi kuat. Jadi, menurut saya flasher dengan desain yang menarik adalah suatu hal yang baik. Satu hal yang disayangkan, terdapat salah pengetikan pada kata “plian” yang seharusnya “plain”.

Jeans ini menggunakan 15 oz denim dengan plain selvedge. Sesuai dengan nama Sturdy Blue, jeans ini sangat kaku! Dengan fabric yang keras seperti ini, saya yakin jeans ini bisa mengeluarkan fade yang contrast atau vintage tergantung intensitas cucinya. Selain kaku, jeans ini juga punya slub yang jelas terlihat dari mana pun jeans ini dipandang.

Warna jeans ini cukup beragam jika dilihat dari dekat. Bahkan sebelum jeans ini direndam, warna biru muda sudah muncul di beberapa bagian terutama pada bagian slub yang memang lebih menonjol. Bagian warp didye menggunakan teknik slasher dye (teknik pewarnaan ini sudah dijelaskan dalam rubrik Belajar Tentang Kain), sedangkan bagian weft dibiarkan natural. Warna ini cukup merepresentasikan jeans tahun 1955 yang warnanya cukup deep.

Satu masukan, jeans ini akan terlihat lebih mirip dengan jeans tahun 1950an jika menggunakan denim 13-14oz dengan intensitas slub yang lebih sedikit.

Berikut adalah tabel ukuran sebelum dan sesudah direndam menggunakan air dingin selama 40 menit. Pengukuran menggunakan metode flat measurement.

S155XX Ukuran 32Sebelum (in / cm)Sesudah (in / cm)
Waist33 / 83.832 / 81.2
Front Rise11 / 2810.75 / 27.3
Back Rise14.5 / 3714.5 / 36.8
Thigh12.5 / 31.712 / 30.5
Leg Opening8.5 / 21.68.5 / 21.5
Inseam36 / 91.433 / 83.8

Top Block

Depan

S155XX punya medium rise dengan two tone stitching di beberapa bagian seperti fly dan crotch. Jahitan pada bagian ini terlihat lumayan rapi dengan kerapatan sekitar 8-11 spi.

Button menggunakan jenis double prong dari bahan besi, di atasnya terdapat lambang “laurel leaf” sebagai simbol perdamaian dan kemenangan. Seperti biasa, waist button punya ukuran lebih besar dari 3 fly button di bawahnya.

Terdapat 5 belt loop yang tidak terlalu besar dan tidak dijahit ke dalam waist (non tucked-in). Selain itu, belt loop ini sudah raised, yang artinya bagian tengahnya menonjol untuk menahan agar jahitannya tidak mudah bergesek.

Stress point pada jeans ini diperkuat oleh rivet berbahan tembaga dengan branding YKK di bagian dalam. Di rentang harga ini, biasanya brand sudah memiliki custom hardware. Cukup disayangkan. Profile rivet ini cukup besar. Jadi, mungkin akan sedikit berpengaruh pada kenyamanan di jangka panjang.

Pocket bag terbuat dari lightweight denim. Saku ini cukup dalam, handphone saya dengan layar 6,3″ bisa masuk dengan sempurna. Ada yang tahu kenapa pocket bagnya tidak saya sebut chambray? Coba komen di bawah.

Seperti barang pada umumnya, terdapat flaws di beberapa bagian. Menurut saya, ini masih bisa ditoleransi. Bagaimana menurut kalian?

Belakang

Pada bagian ini, jahitan terlihat biasa saja dengan beberapa minor flaws. Saya tidak tahu apakah mereka sengaja melakukan ini untuk meniru detail jeans tahun 1955 atau tidak. Bagian yoke cukup deep dengan bukaan jeans yang menurut saya pas, walaupun dengan jeans ini saya tidak membuka kaki terlalu lebar karena bahannya kaku.

Seperti jeans kebanyakan di rentang harga ini, keterangan lot, waist, dan length tidak ditulis. Membuat saya sedikit off. Slogan “The Lone Dungaree Brand” diambil dari gambar jeans yang berdiri sendiri pada patch. Lagi-lagi pada jeans ini terdapat elemen Amerika, yaitu gambar patch seorang koboi sedang menunggang kuda di padang tandus.

Bentuk saku belakang menyudut dengan bukaan kantong sedikit mengecil untuk menjaga barang di kantong belakang tidak mudah jatuh. Tidak ada lining pada jeans ini. Pada saku kanan terdapat tab berwarna merah dari bahan chrome leather. Cukup unik.

Inseamnya menggunakan konstruksi single felled seam. Cukup normal untuk jeans yang mengambil tema vintage.

Terdapat flaws bekas kapur pada saku belakang. Lagi-lagi saya harus memakluminya mengingat harga jeans ini kurang dari 1 juta.

Fit Pics

Saya memakai ukuran 32 (true to size) dengan tinggi 172 cm dan berat 71 kg. Dengan sedikit sekali tapering dari knee ke leg opening, jeans cukup nyaman digunakan. Shrinkage cukup sedikit di bagian waist dan akan menyusut ke ukuran tag. Jadi, kalian cukup mengambil ukuran yang biasa kalian pakai.

Kesimpulan

Jeans ini menghadirkan nuansa Amerika dengan twist di beberapa bagian, membuat jeans ini menarik untuk dilihat tapi tetap subtle saat dipakai. Memang ada beberapa kekurangan minor, tapi bukankah semua harus belajar dari kesalahan? Saya bisa bilang The Sturdy Blue adalah brand entry level yang cukup menjanjikan. Tinggal kita lihat seberapa konsisten mereka. Karena tanpa konsistensi, brand ini tidak berbeda dengan banyak brand lain yang hilang di tengah jalan setelah mengeluarkan koleksi pertama atau keduanya.Dengan fit yang nyaman dan bahan tidak terlalu berat, kalian bisa menjadikan jeans ini sebagai jeans kalian sehari-hari di musim panas atau hujan.

The Sturdy Blue S155XX bisa didapatkan dengan harga Rp550.000,00 melalui Instagram, Tokopedia, atau Whatsapp.

Leave a comment