Skip to content Skip to footer

Belajar Tentang Kain – Edisi 2: Pemintalan Benang a.k.a Spinning

Setelah minggu kemarin membahas serat yang cukup banyak jenisnya, minggu ini kita akan membahas Spinning. Spinning adalah suatu proses kedua untuk mengubah serat menjadi benang. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan gerakan memutar atau biasa disebut twist. Sewaktu anda kecil, pernahkan melihat film kartun nenek sihir yang membawa benda seperti kapas lalu diputar di sebuah roda? Nah, itulah proses pemintalan manual yang paling sederhana. Zaman sekarang, spinning dilakukan menggunakan mesin khusus yang canggih.

Pemintalan dibagi menjadi 3 jenis menurut mesinnya, yaitu:

  • Ring spinning
  • Open-end/rotor spinning
  • Air jet spinning

Menurut jurnal yang dirilis oleh European Scientific tahun 2015, di antara ketiga metode tersebut ring spinning masih menjadi yang paling kuat dengan rata-rata 24% lebih kuat dari rotor dan 20% lebih kuat dari air jet spinning. Selain itu, jurnal ini juga mengukur imperfection index dengan melihat pintalan benang tipis/km dan membandingkannya. Didapat hasil bahwa ring spinning mengalahkan 2 metode lainnya dengan hasil yang cukup jauh.

Dalam proses spinning modern, jarak antar serat harus dijaga agar benang yang dihasilkan rata dan lebih kuat. Selain itu, kecepatan spinning juga harus konstan agar tidak menimbulkan tegangan benang yang berubah-ubah. Tegangan benang yang tidak merata bisa menyebabkan benang mudah putus. Lebih lanjut, beberapa jenis serat berbeda bisa dicampur dalam satu buah benang untuk menghasilkan tujuan tertentu, misalnya tekstur yang lebih keras atau benang yang elastis. Contoh dari pencampuran ini misalnya benang rayon katun, hasil campuran 50% serat kapas dan 50% serat rayon.

Proses Spinning (source: authenticity50.com)

Kalian pasti pernah lihat kaos dengan spesifikasi “30s” atau “20s”. Huruf ā€œsā€ yang ada di belakang nomor tersebut adalah satuan tebalnya. Yang perlu diperhatikan adalah penomoran pada benang dan ukurannya berbanding terbalik. Artinya, jika dua buah benang 30s disatukan, akan menjadi satu buah benang 15s.

Dalam produksi denim, ukuran benang yang biasa dipakai adalah 6s sampai 16s untuk celana dan di atas 16s untuk kemeja denim. Semua bisa disesuaikan dengan tekstur dan berat yang ingin dicapai.

Belajar Tentang Kain adalah kolaborasi antara Darahkubiru dan @tentang.kain yang membahas semua serba serbi mengenai kain.