Skip to content Skip to footer

Honest Review: Esre – The Prole 13 oz

Saya masih ingat di tahun 2013 saat pertama kali mengenal forum Darahkubiru, Local Brand adalah salah satu thread yang saya buka setiap hari. Setiap kesempatan itu, ada beberapa brand yang menarik perhatian saya. Salah satunya adalah brand ini karena trafficnya yang sangat ramai.

Sampai review ini dibuat, sudah ada lebih dari 1300 lebih balasan dalam 92 halaman di thread mereka. Itu merupakan salah satu yang terbanyak di thread Local Brand.

Sayang, kondisi keuangan saat itu membuat membuat saya tidak bisa memiliki satu pun produk mereka *curhat*. Tujuh tahun berlalu, akhirnya saya berkesempatan untuk menulis sebuah review untuk Esre.

The Prole dan The Gilded. Mungkin ini adalah seri paling tersohor yang mereka keluarkan. Bahkan melalui seri The Gilded yang diberi nama “Hammer & Stitches”, Esre sempat berkolaborasi dengan salah satu bengkel motor custom terkenal bernama Thrive MC atau Thrive Motorcycle.

Saya akan membahas jeans terbaru mereka, The Prole 13 oz.

First Glance

Jeans ini menggunakan cut 529, yaitu straight cut. Klaimnya, cut 529 dibuat tidak terlalu wide atau slim agar penggunanya bisa bergerak secara bebas. Terlihat bagian lutut ke bawah agak mengecil walaupun sangat minim, membuat jeans ini terlihat lebih modern.

Sesuai namanya, The Prole 13 oz menggunakan denim dengan ketebalan 13 oz, unsanforized, dan dijual dalam keadaan non-wash. Jadi, sebelum dipakai jeans ini wajib direndam atau dicuci terlebih dahulu. Proses ini yang membuat jeans semakin menarik bukan?

Setelah direndam selama 30 menit menggunakan air keran, cukup banyak penyusutan yang terjadi. Inseam menyusut jadi 30 inci. Mengenai sizing, kamu cukup mengambil ukuran sesuai dengan jeans yang biasa kamu pakai atau bahasa lainnya true to size.

Denim yang digunakan punya warp berwarna indigo gelap dengan kerapatan medium, tidak terlalu renggang dan tidak terlalu rapat.

Bagian warpnya dihiasi dengan slub yang tidak overpower. Masih bisa terlihat, namun tidak terlalu menonjol. Teksturnya cukup kasar dan tidak berbulu.

Inseam dibuat dengan metode single felled dengan 3 warna jahitan.

Di ujung bawah, terdapat garis selvedge berwarna merah yang dikunci dengan chain stitch.

Top Block

Front

The Prole 13 oz mempunyai top block yang cukup lega. Risenya tidak terlalu rendah atau tinggi untuk ukuran straight cut.

Hampir semua bagian jeans ini dijahit menggunakan benang berwarna emas. Hanya beberapa bagian yang dijahit menggunakan benang berwarna biru. Jahitannya juga terlihat rapi, tidak ada benang menjulur di semua bagian.

Semua hardware yang ada pada jeans ini dibuat oleh Scovill. Bagi yang tidak tahu Scovill, mereka adalah perusahaan pembuat fastener berbahan metal yang berasal dari Amerika. Perusahaan ini sudah membuat fastener dari tahun 1802.

Satu hal yang menarik dari Scovill, hardwarenya dipakai oleh astronot NASA saat Apollo 11 pertama kali mendarat di bulan. Jadi, kalian tidak perlu meragukan kualitasnya.

Kantong depan terbuat dari bahan kanvas berwarna cokelat. Kantongnya juga cukup dalam, handphone dengan layar 6,3 inci bisa masuk dengan sempurna.

Pada fly bagian dalam terdapat shell stitch berwarna senada dengan jeans.

Untuk tinggi rise seperti ini, saya lebih suka jika Esre menggunakan 4 button dibanding 3 button. Mungkin karena sudah terbiasa menggunakan 4 button, saya merasa jarak antar button terasa lebih renggang dibanding biasanya. Satu lagi, button paling bawah sangat berdempetan dengan ujung fly membuatnya agak susah dikancing.

Button paling atas mempunyai diameter lebih besar dengan emboss “ESRE”. Dengan sandblast finish, button ini terkesan rugged.

Double prong button pada fly terdapat emboss “VALIDUS” dan “DIGNITATE” dalam bahasa latin yang berarti kuat dan mulia.

Pada coin pocket terdapat rivet dengan emboss “ESRE” dan peek-a-boo selvedge. Detail standar yang “wajib” hadir pada jeans selvedge.

Tiga baris bartack pada bagian kanan outseam selalu hadir di setiap jeans Esre.

Back

Seperti yang terlihat, back yoke jeans ini berbentuk “V” dan punya ukuran yang pas. Back yoke merupakan salah satu bagian krusial dalam jeans. Ukuran dan bentuk back yoke yang tidak pas bisa membuat pinggang bagian belakang penggunanya nyeri.

Menarik. Ketika banyak brand yang berlomba-lomba menaruh banyak grafis agar jeansnya terlihat keren, Esre mengambil langkah sebaliknya dengan mendesain flasher secara minimalis. Hanya ada tulisan di flashernya. Secara pribadi saya lebih suka dengan desain seperti ini, terasa lugas.

Selain flasher, terdapat leather patch dengan gambar motor custom dan ombak yang dicap menggunakan tinta biru. Patch ini menggunakan cowhide dengan ketebalan 2 mm.

Hanya dijahit di bagian atas dan bawah membuat ikat pinggang bisa diselipkan ke dalam patch. Hanya satu hal yang saya sayangkan, keterangan lotnya tidak dicap.

Bentuk kantong terlihat dinamis dengan jahitan melengkung di bagian kanan dan kiri, membuat jeans tidak terlihat kaku. Di pojok kanan dan kiri atas tersembunyi rivet kuningan untuk menambah kekuatan jeans.

Belt loop hadir dengan fitur tucked dan raised untuk memperpanjang umur pemakaian.

Hidden rivet bisa terlihat dari bagian dalam jeans bertuliskan ESRE. Bartack dijahit di atas rivet dengan warna biru.

Fit

Saya mempunyai tinggi 171 cm dengan berat 70 kg memakai ukuran 32. Straight merupakan cut favorit saya (selain slim straight) dan berhasil dieksekusi dengan baik oleh Esre. Berikut adalah foto fit satelah melalui proses perendaman.

Conclusion

Dengan harga di bawah Rp 1 juta, The Prole 13 oz bisa jadi salah satu pilihan. Apalagi dengan berat yang ringan dan straight cut, jeans ini jelas bisa diandalkan di berbagai situasi.

Bagi yang tertarik membeli jeans ini, kalian bisa menghubungi Esre via Instagram, Tokopedia, atau Line di @esre.

Leave a comment