Skip to content Skip to footer

Honest Review: Seagull Studios – Minamikaze

Prolog

Gelaran tahunan Wall of Fades 2019 silam menjadi momen comeback Seagull Studios setelah sempat hiatus (untuk kedua kalinya) selama beberapa tahun.

Seagull merupakan salah satu brand lokal legendaris yang sepak terjangnya bisa dilacak hingga ke 2009 silam. Momen kembalinya mereka pun sekaligus menjadi perayaan satu dekade perjalanan Seagull di industri jeans lokal.

Pada momen tersebut mereka merilis empat koleksi jeans – Seifu (Pure Deep Indigo, 18 oz), Kochi (Indigo x Indigo, 17 oz), Kitakaze (Pure Indigo, 16 oz), dan Minamikaze (Pure Indigo, 14 oz).

Meski masing-masing jeans memiliki karakteristik berbeda, keempatnya menggunakan bahan unsanforized denim sebagai benang merah rangkaian koleksinya.

Nah, pada kesempatan ini, mimin #11 akan coba mengulas artikel Minamikaze. Mengapa? Sederhana saja, durabilitas “slengki” mimin menurun seiring bertambahnya umur. Jadi, rasanya, Minamikaze yang berbobot 14 oz adalah pilihan tepat.

First Impression

Aura yang dihadirkan Seagull kali ini cukup berbeda dengan rilisan-rilisan sebelumnya.

Jika pada comeback pertamanya Seagull tampil minimalis dengan fabric Cone Mills seberat 12.5 oz sebagai ujung tombaknya, kali ini arahan desain mereka lebih bercorak dengan elemen bernuansa Jepang yang kental.

Hal tersebut tercermin dari penamaan artikel dan desain flasher yang tersaji di setiap artikelnya, termasuk Minamikaze. Material yang digunakan pun diklaim melalui proses ring spun di Jepang.

Meski tampil dengan wajah berbeda, Seagull tetap mempertahankan visual burung camar alias seagull yang menjadi identitas khas mereka sejak awal. Identitas tersebut tertuang di berbagai komponen jeans ini, mulai dari leather patch, tag, hingga arcuate.

Section I  – Outlook

Seagull menggunakan unsanforized denim seberat 14 oz, berbahan dasar katun Amerika yang melalui proses ring spun di Jepang. Mereka sendiri tidak menyampaikan lebih jauh mengenai sumber materialnya.

Baik pra maupun pasca initial soak, tekstur material denim yang tersaji cenderung halus dan tidak hairy. Warna indigo yang ditampilkan relatif pekat, kira-kira berada di level warna yang sama dengan artikel non-selvedge jeans (Nomad) rilisan Elhaus.

Pola backpocket yang dihadirkan, relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan beberapa koleksi jeans yang saya miliki. Di sana, tersemat arcuate menyerupai burung (camar) serta tab berwarna indigo khas Seagull sebagai penguat identitas.

Setelah bereksperimen dengan kulit elk, kali ini mereka menghadirkan kulit unta setebal 4 mm untuk komponen leather patch. Komponen ini ditatah (emboss) dengan logo khas Seagull, tampak pula cap bertuliskan “10th ANNIV” sebagai tanda perayaan perjalanan mereka selama satu dekade terakhir.

Seagull menyematkan laurel leaf button sebagai sarana closure jeans mereka ketimbang menggunakan zipper (ritsleting). Selain itu, mereka menggunakan copper rivet dari Universal sebagai komponen penguat jeans ini.

Salah satu detail unik yang dapat ditemukan di Minamikaze dan artikel-artikel Seagull lainnya adalah slit coin pocket dengan indigo-dyed wabash yang tersembunyi di dalamnya.

Jahitan chainstitch yang menjadi fitur wajib tentunya tersemat rapih dan ciamik di bagian leg opening artikel Minamikaze ini.

Section II – Inside the Unseen

Entah vintage americana maupun amerikaji,  kemanapun kamu berkiblat, material wabash selalu memiliki tempat spesial dalam kedua kultur tersebut. Kali ini, Seagull menyematkan material ini pada front pocket lining mereka tanpa embel-embel dan dekorasi tambahan.

Tak banyak hiasan detail yang hadir di produk ini. Tentunya terdapat detail-detail standar seperti sizing label dan hidden rivet yang menjadi komponen wajib jeans berkualitas masa kini (ciegitu).

Garis selvedge berwarna merah tampil sebagai penanda khas Minamikaze.

Section III – If I Fits, I Sits

Pada artikel Minamikaze ini, saya menggunakan size 29 (true size). Hasilnya adalah siluet slim straight yang nyaman dikenakan pasca initial soak. Dimensi top block yang seringkali “bermasalah” pun relatif aman. Panjang inseam setelah direndam menyusut menjadi sekitar 32 inci (dari 33 inci).

Minamikaze menghadirkan feel yang berbanding lurus dengan tekstur material yang tersaji, cukup halus ketika menyentuh kulit dan cukup fleksibel dalam bergerak. Ketebalan bahannya pun cukup pas untuk digunakan sehari-hari untuk kalian yang sudah merasa “cukup” dengan jeans berbobot 16 oz ke atas.

Epilog

Minamikaze dapat menjadi pilihan solid untuk kalian yang sedang mencari raw, selvedge-jeans berbobot medium. Sedikit catatan dari mimin, mungkin Seagull dapat sedikit lebih teliti dalam quality control karena masih ada beberapa guratan kapur penanda pola.

Selain itu, harganya yang ditawarkan pun relatif terjangkau (sekitar Rp 900 ribuan untuk semua artikel).

Secara price point to value, (Seagull) Minamikaze dapat menjadi alternatif tepat untuk kalian yang baru memasuki dunia selvedge denim sebelum berangkat menuju produk dengan detail dan spesifikasi yang lebih impresif.

Buat kalian yang penasaran dengan Minamikaze dan artikel-artikel Seagull Studios lainnya, sila langsung klik di sini ya.

Leave a comment